Sejarah

I. AWAL BERDIRINYA PDAM KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Awal berdirinya PDAM Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun 1983 didirikan Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Sidenreng Rappang melalui dana APBN. Pada waktu itu dibangun sarana air bersih di Kota Pangkajene dan Kota Rappang berupa 2 ( Dua ) unit sumur dalam masing - masing :

  • Instalasi I BNA Pangkajene, kapasitas 5 Liter/Detik
  • Instalasi I IKK Rappang, kapasitas 5 Liter/Detik

Pada tanggal 31 Desember 1990, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang (PERDA) Nomor : 14 tahun 1990, maka Badan Pengelola Air Minum (BPAM) berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sidenreng Rappang.

II. PERKEMBANGAN PDAM KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

1. Tahun 1998, dibangun sumur dalam kapasitas 20 Liter/Detik, lokasi Insalasi II BNA Pangkajene.

2. Tahun 2000, dibangun sumur dalam kapasitas 10 Liter/Detik, lokasi Insalasi III BNA Pangkajene.

3. Tahun 2000, dibangun sarana air bersih pedesaan kapasitas 2,0 Liter/Detik, lokasi Desa Buae.

4. Tahun 2000, dibangun sumur dalam kapasitas 10 Liter/Detik, lokasi Instalasi II IKK Rappang.

5. Tahun 2003, dibangun IKK Tanru Tedong dari bantuan Pemerintah Jepang melalui program JICA, berupa :

  • Pembangunan sumur dalam kapasitas: 7,50 Liter/Detik ( Instalasi I)
  • Pembangunan sumur dalam kapasitas: 4,50 Liter/Detik  ( Instalasi II )
  • Pembangunan sumur dalam kapasitas: 10,00 Liter/Detik ( Instalasi III )
  • Pipa PVC Ø 150 mm – 250 mm: 1.487 Meter
  • Pipa PVC Ø   40 mm – 100 mm: 11.041 Meter
  • Sambungan Rumah: 965 SR
  • Menara Air 240 M3 dan 200 M3: 2 Unit

6. Tahun 2008 - 2009, dibangun IKK Tellu Limpoe dari bantuan Pemerintah Pusat melalui Satker PKP. Air Minum Propinsi Sulawesi Selatan, berupa :

  • Pembangunan Intake Sumber Air: 30,00 Liter/Detik
  • Pembangunan Water Treatment Plan: 30,00 Liter/Detik
  • Pembangunan Ground Reservoar: 300,00 M3
  • Pipa Transmisi GIP/PVC Ø 200 mm: 8.260 Meter
  • Pipa Distribusi Utama Ø 200 mm: 7 .640 Meter

7. Tahun 2009 – 2010 dibangun Instalasi saluran perpipaan untuk mendukung WTP Amparita

8. Tahun 2011 dibangun WTP di Bilokka dengan anggaran dari APBN Rp. 7,802 Milyar dan APBD Provinsi Rp. 640 Juta.